Berita
Hukum
Pekanbaru
OJEKONLINEPEKANBARU-Polisi masih terus mendalami penyebab kematian mayat perempuan yang ditemukan di Kantor DPRD Riau beberapa waktu lalu. Satreskrim Polresta Pekanbaru menyebut penyebab kematian FY alias Fitri akibat adanya kekerasan benda tumpul pada leher korban.
Penyebab Kematian FY Mulai Terkuak, Polisi Beberkan Temuannya
0
OJEKONLINEPEKANBARU-Polisi masih terus mendalami penyebab kematian mayat perempuan yang ditemukan di Kantor DPRD Riau beberapa waktu lalu. Satreskrim Polresta Pekanbaru menyebut penyebab kematian FY alias Fitri akibat adanya kekerasan benda tumpul pada leher korban.
Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan kepada wartawan, Senin (12/9/2022) siang.
"Penyebab kematian adanya kekerasan tumpul di leher yang menekan jalan nafas yang ditandai adanya Asfiksia (mati lemas). Perkiraan kematian 12 - 72 jam," katanya.
Disampaikan Kompol Andrie Setiawan, hingga saat ini pihaknya sudah menambah pengambilan rekaman CCTV dilokasi kejadian.
"Akan ada penambahan rekaman CCTV hari ini. Jadi totalnya ada 7 titik rekaman CCTV," sebut Andrie.
Selain itu kata Andrie, penyidik sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi-saksi.
"Sampai hari ini sudah 16 saksi sudah dilakukan pemeriksaan. Saat ini kita masih melakukan analisis rekaman CCTV," tutupnya.
Sementara itu menurut Kasubbid Yanmed Dokter RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto mengatakan penyebab kematian FY diketahui 24 jam sebelum dilakukan autopsi.
"Korban diperkirakan meninggal lebih kurang 24 jam saat akan kami periksa (autopsi). Pemeriksaan sendiri dilakukan Sabtu (10/9/2022) sekitar pukul 16.00 WIB dihari yang sama," katanya.
Dikatakan Supriyanto, saat ditemukan mayatnya terlihat mengeluarkan darah dari hidung dan mata merupakan hal yang normal dalam kasus serupa.
"Keluarnya darah dari hidung dan mata korban merupakan hal yang biasa ditemukan. Itu tak ada yang aneh, sesuatu yang normal dari kasus mati tergantung," lanjutnya.
Terkait kematian korban, Supriyanto belum bisa menyimpulkan apakah korban dibunuh atau dianiaya.
"Sejauh ini belum bisa kita simpulkan dan masih kami dalami serta kami teliti dulu atas temuan itu. Hasil definitif autopsi belum kami serahkan. Hasil sementara akan kami koordinasikan terlebih dahulu dengan penyidik. Ini kan bukan kasus biasa, sehingga perlu dilakukan pendalaman," tutupnya.
Sumber : riauaktual.com