Ojek Online
Ojek Online PKU
Ojek Pangkalan
Survei: Rakyat Lebih Pilih Ojek Online Ketimbang Ojek Pangkalan
0
Ojek Onlien PKU - Munculnya layanan ojek berbasis aplikasi telah ditolak oleh beberapa ojek pangkalan. Meski ditentang, ojek berbasis aplikasi terus berkembang dan bahkan dianggap sebagai solusi yang bagus untuk transportasi di kota besar.
Hasil survei YouGov, salah satu perusahaan riset pasar online populer, menunjukkan sebagian besar warga Indonesia mendukung keberadaan layanan ojek online.
Dalam surveinya, YouGov menanyakan perbandingan antara ojek pangkalan dengan Gojek. Pada survei ini, YouGov melakukan jajak pendapat terhadap 4.785 responden dari seluruh Indonesia dengan rincian 52 persen pria dan 48 persen wanita.
Dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Rabu 16 September 2016, survei menemukan 82 persen responden setuju dengan keberadaan Gojek dibandingkan ojek pangkalan.
Survei menemukan pada empat wilayah yang telah hadir layanan Gojek yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Makassar, ditemukan respons jauh lebih tinggi dibandingkan area yang mana layanan Gojek belum tersedia.
Menariknya, YouGov, menuliskan 68 persen responden pada kota yang belum tersedia layanan Gojek, menginginkan agar ojek online besutan Nadiem Makarim itu bisa segera hadir di kota mereka. Sedangkan 32 persen responden lainnya mengatakan tak peduli dengan keberadaaan Gojek.
Temuan lain dalam survei ini juga melihat alasan responden mendukung Gojek atau mendukung ojek pangkalan.
Lima alasan utama dari responden yang mendukung keberadaan Go-Jek adalah:
1. Bisa menjemput pada tempat yang sudah ditentukan, saya tidak perlu keluar mencari ojek (74 persen)
2. Harga pas/tidak perlu menawar (70 persen)
3. Pengendara, kendaraan, dan helm yang digunakan memiliki standar tertentu yang membuat saya merasa aman berkendara (57 persen)
4. Tersedia di sekitar tempat saya (45 persen)
5. Layanan sudah termasuk masker dan pelindung kepala lebih higienis (44 persen).
Sedangkan lima alasan utama responden yang lebih memilih mendukung ojek pangkalan antara lain adalah:
1. Harga dapat ditawar (41 persen)
2. Melestarikan bisnis komunitas lokal agar tidak dimonopoli perusahaan (39 persen)
3. Tidak perlu menunggu pengendara Go-Jek, bisa langsung mencari ojek pangkalan di luar (39 persen)
4. Lebih fleksibel dalam perubahan tempat tujuan, waktu penjemputan, dan lain-lain (36 persen)
5. Merasa kasihan terhadap ojek pangkalan yang merasa lahan kerja mereka berkurang karena Gojek (35 persen).
Hasil survei YouGov, salah satu perusahaan riset pasar online populer, menunjukkan sebagian besar warga Indonesia mendukung keberadaan layanan ojek online.
Dalam surveinya, YouGov menanyakan perbandingan antara ojek pangkalan dengan Gojek. Pada survei ini, YouGov melakukan jajak pendapat terhadap 4.785 responden dari seluruh Indonesia dengan rincian 52 persen pria dan 48 persen wanita.
Dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Rabu 16 September 2016, survei menemukan 82 persen responden setuju dengan keberadaan Gojek dibandingkan ojek pangkalan.
Survei menemukan pada empat wilayah yang telah hadir layanan Gojek yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Makassar, ditemukan respons jauh lebih tinggi dibandingkan area yang mana layanan Gojek belum tersedia.
Menariknya, YouGov, menuliskan 68 persen responden pada kota yang belum tersedia layanan Gojek, menginginkan agar ojek online besutan Nadiem Makarim itu bisa segera hadir di kota mereka. Sedangkan 32 persen responden lainnya mengatakan tak peduli dengan keberadaaan Gojek.
Temuan lain dalam survei ini juga melihat alasan responden mendukung Gojek atau mendukung ojek pangkalan.
Lima alasan utama dari responden yang mendukung keberadaan Go-Jek adalah:
1. Bisa menjemput pada tempat yang sudah ditentukan, saya tidak perlu keluar mencari ojek (74 persen)
2. Harga pas/tidak perlu menawar (70 persen)
3. Pengendara, kendaraan, dan helm yang digunakan memiliki standar tertentu yang membuat saya merasa aman berkendara (57 persen)
4. Tersedia di sekitar tempat saya (45 persen)
5. Layanan sudah termasuk masker dan pelindung kepala lebih higienis (44 persen).
Sedangkan lima alasan utama responden yang lebih memilih mendukung ojek pangkalan antara lain adalah:
1. Harga dapat ditawar (41 persen)
2. Melestarikan bisnis komunitas lokal agar tidak dimonopoli perusahaan (39 persen)
3. Tidak perlu menunggu pengendara Go-Jek, bisa langsung mencari ojek pangkalan di luar (39 persen)
4. Lebih fleksibel dalam perubahan tempat tujuan, waktu penjemputan, dan lain-lain (36 persen)
5. Merasa kasihan terhadap ojek pangkalan yang merasa lahan kerja mereka berkurang karena Gojek (35 persen).